Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 30 Juni 2023

Binturong, Hewan Asli Indonesia Berperawakan seperti Perpaduan Kucing dan Beruang

 


 

Binturong (Arctictis binturong) merupakan spesies musang yang tubuhnya paling besar diantara jenis musang yang ada. Beberapa dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung, atau menturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat.

Dinamakan bearcat barangkali karena omnivora berbulu hitam lebat ini sosoknya seperti perpaduan antara beruang (bear) dan kucing (cat). Panjang kepala dan tubuh antara 60 – 95 cm, ditambah ekornya antara 50 – 90 cm. Beratnya sekitar 6 – 14 kg, bahkan sampai 20 kg. Ketika lahir, musang besar ini memiliki berat rata-rata sekitar 142 gram dan matanya masih tertutup.

Hewan ini hidup di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, hewan ini bisa ditemukan di Malaysia, Vietnam, Thailand, Myanmar, Laos, dan Filipina. Selain itu, binturong juga tinggal di beberapa wilayah Asia Selatan dan Asia Timur.

Binturong di habitat aslinya
 

Di Indonesia, habitat hewan ini adalah di hutan-hutan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Binturong menyukai hutan-hutan primer dan sekunder. Tetapi kadang-kadang dapat dijumpai di tepi hutan. Di hutan Kalimantan, binturong terlihat hidup hingga di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.

Baca juga :  Kambing Hutan, Satwa Endemik Sumatera yang Suka Menyendiri dan Bermain di Atas Tebing

Binturong berambut panjang dan kasar, berwarna hitam seluruhnya atau kecokelatan, dengan taburan uban keputih-putihan atau kemerahan. Pada masing-masing ujung telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang.

Binturong menghabiskan sebagian besar waktunya berada di atas pohon (arboreal)
 

Ekor berambut lebat dan panjang, terutama di bagian mendekati pangkal, sehingga terkesan gemuk. Ekor ini dapat digunakan untuk berpegangan pada dahan sebagai ‘kaki kelima’. Masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sistem kawin dari spesies ini, akan tetapi sistem kawin dari hewan ini kemungkinan besar monogami.

Binturong tidak memiliki musim kawin karena spesies ini kawin sepanjang tahun, akan tetapi terdapat peningkatan jumlah kelahiran pada bulan Januari hingga Maret. Betinanya mencapai kematangan seksual pada umur 30 bulan, sementara pada jantannya pada umur 28 bulan.

Binturong betina melahirkan 2 hingga 6 anak setelah mengandung selama kurang lebih 91 hari. Binturong yang baru lahir bersembunyi pada bulu induknya selama beberapa hari dan disapih setelah berusia 6 hingga 8 minggu. Pejantan tidak selalu mengasuh anaknya.

Tetapi terkadang induk jantan ikut mengasuh anaknya hingga bisa mandiri. Sementara induk betina akan selalu mengasuh anaknya, terkadang melanjutkan hidup dalam satu kelompok bersama anaknya meskipun telah mandiri. Binturong betina memiliki pseudo-penis alias penis palsu, suatu organ khas yang langka ditemui.

Seekor Binturong di atas pepohonan
 

Sebagaimana umumnya musang, hewan ini aktif mencari mangsa di malam hari, terkadang ada juga bangun dan aktif di siang hari. Dalam sejumlah penelitian, meskipun sebagian besar waktunya dihabiskan di atas pohon (arboreal), binturong juga sering turun ke tanah (terestrial) dalam waktu yang cukup lama. Hal ini diperkuat dengan ketidakmampuan binturong untuk melompat antara pohon, sehingga terpaksa turun untuk berpindah.

Baca juga :  Kucing Emas, Fauna Menawan dari Sumatera yang Misterius yang Hampir Punah

Binturong merupakan hewan karnivora, lebih tepatnya mesokarnivora. Mesokarnivora adalah kelompok karnivora yang menu makanannya terdiri dari sekitar 50 persen daging. Selain makan daging, mesokarnivora juga makan buah, sayuran, atau jamur. Hewan ini juga memakan pucuk dan daun-daun tumbuhan, telur, dan hewan-hewan kecil semisal burung dan hewan pengerat.

Binturong lebih banyak tidur di siang hari
 

Meskipun terlihat besar dan gemuk namun binturong pandai memanjat dan melompat dari dahan ke dahan dan biasanya bergerak tanpa tergesa-gesa di atas pohon. Ekornya digunakan untuk keseimbangan atau kadang-kadang berpegangan manakala sedang meraih makanannya di ujung ranting. Saat tidur, ekor kuat binturong melilit dahan pohon sebagai pengaman, juga berfungsi layaknya tangan yang dapat memegang dan membantunya memanjat pohon.

Cakarnya berkuku tajam dan melengkung, memungkinkannya untuk mencengkeram pegangan dengan kuat. Kaki belakangnya dapat diputar ke belakang untuk memegang batang pohon sehingga binturong dapat turun dengan cepat dengan kepala lebih dulu.

Binturong mengeluarkan semacam bau, seperti umumnya musang. Berasal dari kelenjar di bawah pangkal ekornya. Bau ini digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Binturong jantan mengeluarkan bau yang lebih kuat dibandingkan betina.

Bau yang dikeluarkan oleh spesies ini salah satunya berasal dari senyawa 2-asetil-1-pirolin (2-AP). Senyawa ini biasanya diproduksi pada saat temperatur tinggi dan menyebabkan bau yang dikeluarkan mirip seperti aroma popcorn atau berondong jagung.

Binturong bersama bayinya di suatu kebun binatang
 

Di desa-desa pinggiran hutan, binturong sering dipelihara sebagai hewan kesayangan. Orang menangkapnya ketika hewan ini masih kecil. Dengan pemeliharaan yang baik, binturong dapat mencapai usia 20 tahun dalam tangkaran.

Baca juga :  Bearded Dragon, si Kadal Gurun Australia

Sejalan dengan berkembangnya perdagangan, binturong juga diperjualbelikan di pasar-pasar burung di kota. Selain itu, yang lebih mengancam kelestarian populasinya di alam, binturong juga diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional.

Induk binturong akan mengasuh anaknya hingga mandiri
 

Ancaman lain datang dari kerusakan lingkungan di hutan-hutan di wilayah tropis sebagai akibat pembalakan yang serampangan, pembakaran hutan, dan alih fungsi lahan hutan. Hancurnya hutan mengakibatkan rusaknya habitat binturong sehingga populasinya di alam terus menurun.

Berdasarkan Red List IUCN, binturong masuk dalam hewan dengan status vulnerable atau rentan akibat adanya penurunan jumlah populasi yang diperkirakan lebih dari 30% selama 18 tahun terakhir (tiga generasi). Di Indonesia sendiri, spesies ini termasuk dalam satwa yang dilindungi yang diatur dalam UU no. 7 tahun 1999. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Binturong, Spesies Musang Terbesar Di Dunia dengan Aroma Tubuh Mirip Popcorn

Kamis, 29 Juni 2023

Kopi Hitam Gelar Latbernil Khusus Situbondo, Upaya Meramaikan Hobi Puter Pelung Lewat Aksi Nyata

 



Kegiatan Latihan Bersama Dinilai (Latbernil) yang digagas Kopi Hitam, semakin diminati oleh para puter pelung mania seputaran Situbondo. Seperti yang tampak di gelaran Latbernil Kopi Hitam Khusus Situbondo pada Minggu, 25 Juni 2025 di Gantangan Kopi Hitam Kp.Rambutan RT 1 RW 7, Kesambirampak Kec. Kapongan-Situbondo.

Tim Kopi Hitam Situbondo, sampai saat ini masih terus meramaikan hobi puter pelung lewat aksi nyata, yakni Latbernil yang digelar setiap dua minggu sekali bekerjasama dengan Pengcab PPPPSI Situbondo. “Alhamdulillah acara silaturrahmi “Kopi Hitam” dapat terselenggara dengan lancar dan baik berkat kerjasama dan kekompakan semua pihak,” ujar Ahmad Yani, Ketua Kopi Hitam.

“Terutama tim juri dari Pengcab Situbondo yang tidak pernah bosan mengawal kegiatan yang Kopi Hitam selenggarakan,” tambah Ahmad Yani sekaligus pemilik Y2N BF tersebut. Latbenil inipun juga jadi ajang pembelajaran buat calon-calon juri Kopi Hitam.

Para juri bersiap bertugas di Latbernil Kopi Hitam
 

Evaluasi demi evalusi menjadi agenda yang tidak pernah terlewatkan setiap kali usai acara. “Semua butuh proses, latbernil seperti ini memang harus selalu ada agar juri-juri yang ada bisa terbiasa dan terlatih untuk menjadi penilai yang baik,” sambung Ahmad Yani.

Untuk itulah Kopi Hitam membutuhkan dukungan dari Pengcab Situbondo guna memberikan pembelajaran buat calon-calon juri dari Kopi Hitam. Ahmad Yani berharap agar juri-juri yang selama ini mendapatkan bimbingan dari Pengcab Situbondo dapat memfaatkan setiap kesempatan yang ada.

Latbernil Kopi Hitam semakin ramai dengan kehadiran para pemula
 

Setiap masukan dibutuhkan demi memaksimalkan kinerja para juri. Mungkin mereka saat ini belum dianggap baik dalam memberikan penilaian karena masih dalam tahap belajar. “Ini memang butuh proses, tapi setidaknya mulai saat ini juri diharapkan bisa belajar setahap demi setahap,” harapnya.

Masukan-masukan memabangun benar-benar menjadi sebuah pelajaran berharga bagi para calon juri yang dipunyai Kopi Hitam. “Saya senang dengan adanya evaluasi dari juri senior Pengcab Situbondo, setidaknya kami bisa mengetahui letak kekurangan calon-calon juri kami. Sehingga kami terbantu dengan adanya masukan tersebut,” jelas Mahendra Sekretaris Kopi Hitam yang ikut membantu penjurian.

Selain itu Kopi Hitam dari awal membuat kegiatan latbernil itu juga buat merangkul para penghobi puter pelung yang ingin mengetahui seberapa baik kualitas anggung burung puter pelung yang mereka punyai. “Alhamdulillah dengan dibuka untuk umum khusus Situbondo,antusiasme pemain baru bermunculan,” ungkap Mahendra.

“Kami dari Tim Kopi Hitam memang rutin mengadakan kegiatan berupa Latihan Bersama Dinilai dengan tujuan ingin melatih burung di kalangan anggota Kopi Hitam sendiri serta penggemar pemula,” tambah pemilik MHDR BF ini. “Sehingga burung tersebut nantinya bisa ditampilkan dalam kegiatan yang lebih besar lagi,” urai Mahendra.

Suasana santai para pemain memantau gaconya berlaga
 

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan cara tersebut, diharapkan penggemar pemula juga memiliki akses yang jelas. Dan mudah untuk bisa melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. “Saya melihat bahwa penggemar-penggemar pemula ini memiliki potensi besar dalam mengorbitkan burung.”

“Nah, dengan cara Latihan Bersama Dinilai inilah, kami berharap bahwa potensi tersebut bisa dikembangkan pada hal-hal yang lebih baik. Sehingga mereka memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang,” sambung Mahendra.

Ust Amir pemilik S3 BF (pakai kopiah) serius memantau gaconya sambil makan pisang goreng
 

Dengan adanya kegiatan seperti ini bisa katakan sedang mencari bakat terpendam yang ada. Yang selama ini belum pernah ditampilkan. Setidaknya dengan kegiatan yang dilakukan Tim Kopi Hitam bisa memunculkan bakat-bakat baru di kalangan komunitas pelomba burung puter pelung Situbondo.

Diharapkan pula, nantinya akan muncul dan bertambah lagi jumlah penggemar yang akan meramaikan hobi puter pelung, khususnya di Situbondo. “Awalnya kami hanya mewadahi keinginan teman-teman. Semangat mereka ditengah kelesuan dan semakin jarangnya lomba-lomba puter pelung memang patut diacungi jempol.”

Nadza persembahkan juara buat Yayan pemilik Y2N BF
 

Dengan sendirinya, adanya kegiatan rutin yang dilakukan Kopi Hitam memiliki peluang besar dalam menggerakkan hobi puter pelung di daerah-daerah di sekitar Situbondo. Kegiatan itupun bisa jadi akan memunculkan bakat mereka dalam memoles burung.

“Lewat acara seperti inilah kami ingin mereka mulai mengembangkan dirinya menjadi seorang puter pelung mania,” ungkap Mahendra lagi. “Kopi Hitam bisa menjadi wadah bagi masyarakat dan pemain pemula yang ingin bisa eksis,” kata Mahendra lagi.

Seperti pada kegiatan sebelumnya, partai yang dilombakan masih tetap sama yakni kelas Bebas. Ada 36 gantangan yang disiapkan dengan penjurian selama empat babak. Jumlah peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini dirasa sudah memenuhi target yang dinginkan oleh panitia Latbernil Khusus Situbondo.

Sementara itu, dari lapangan diinformasikan bahwa persaingan perebutan posisi kejuaraan, berjalan seru. Satu sama lain berebut perhatian juri dengan mendendangkan suara merdu yang dimiliki. Dari empat babak penjurian yang dilakukan, Nadza besutan Y2N BF berhasil menjadi yang terdepan.

Den Jaka yang dikawal langsung oleh Koh Ayen Pandawa BF persembahkan juara kedua
 

Puter pelung produk Tiger 171 yang digantang pada nomor 12 ditetapkan sebagai juara pertama setelah melalui pertarungan hebat dengan lawan-lawannya. Diikuti oleh Den Jaka andalan Y2P/Pandawa Kapongan ring S3 61 pada gantangan 23 sebagai juara runner-up.

Diurutan ketiga ada Dewa Panji milik Arjuna Panji ring RGR 52 yang digantang pada nomor 29. Secara keseluruhan, acara dan penjurian berlangsung tanpa kendala. Selama penjurian berlangsung, tidak ada protes dan kritik dari peserta, semua menikmati jalannya lomba dengan santai dan penuh kerakraban.

Joki bertangan dingin hadirkan Dewa Panji di posisi ke-3
 

“Kami atas nama panitia serta mewakili tim juri, mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Serta mohon ma’af bila masih ada kekurangan. Dan mudah-mudahan silaturahmi antar puter pelung mania bisa tetap terjalin erat sampai kapanpun,” tutur Mahendra. (Ramlee)

 


 



Rabu, 28 Juni 2023

Cendet, Burung Predator yang Pandai Berkicau Favorit Para Penghobi

 




Burung cendet (Lanius schach) bisa juga disebut bentet kelabu, pentet, atau toet. Burung ini dalam bahasa inggris disebut the long-tailed shrike atau rufous-backed shrike. Burung cendet adalah spesies burung dari keluarga Laniidae, dari genus Lanius. Terdapat kira-kira ada sekitar 70-an spesies burung cendet saat ini.

Cendet merupakan salah satu burung predator yang memiliki variasi isian suara cukup banyak. Sehingga membuat banyak penghobi burung kicauan yang meliriknya. Tidak kalah dengan burung kicauan lainnya seperti Cucakijo atau Kacer misalnya. Cendet tergolong burung yang cerdas.

Burung cendet tersebar di Iran, Cina, India, Asia tenggara, Malaysia, Filipina, Sunda Besar, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Habitatnya di daerah terbuka, padang rumput, perkebunan, tegalan, dan tersebar sampai ketinggian 1.600 m dpl.

Cendet terkadang berburu tikus untuk makanannya

Cendet adalah jenis burung kicau yang mampu menirukan suara burung lain, bahkan suara binatang lain atau suara-suara di dekatnya yang sering didengarnya, sehingga mempunyai nyanyian yang variatif. Burung ini memiliki keunikan pada pekikannya yang melengking tajam dengan nada yang harmonis. Oleh karenanya, burung ini diminati banyak orang.

Baca juga :  Anis Merah Burung Bersuara Merdu Bergaya Teler

Burung cendet di habitat aslinya termasuk hewan aktif dan agresif karena binatang ini tergolong dalam kelompok predator pemakan daging. Meskipun bersifat predator, burung ini memiliki karakter yang cepat jinak. Ketika burung ini dipelihara maka akan kehilangan keagresifan serta performanya. Burung cendet dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Cendet sedang meloloh anaknya di habitat aslinya

Burung ini memiliki ukuran tubuh agak besar dan berekor panjang. Warnanya hitam, cokelat, dan putih. Burung dewasanya memiliki dahi, topeng, dan ekornya berwarna hitam. Sayapnya hitam berbintik putih. Mahkota dan tengkuknya abu-abu.

Punggung, tunggir, dan sisi tubuhnya berwarna cokelat kemerahan. Dagu, tenggorokan, dada, dan perut tengah berwarna putih. Burung remaja warnanya lebih suram. Irisnya cokelat, paruh dan kakinya hitam.

Burung cendet jantan lebih disukai karena memiliki kicauan yang indah dan suara yang bervariasi. Meskipun yang memiliki kelebihan ini adalah burung jantan, tetapi burung cendet betina pandai dalam menirukan suara pejantan.

Cendet jantan memiliki bentuk kepala yang lebih besar dibandingkan cendet betina. Selain itu, bentuknya lebih ceper atau terlihat mendatar dengan bagian atas yang rata. Cendet jantan memiliki paruh yang lebih panjang dibandingkan cendet betinanya. Selain itu juga lebih tebal pada bagian ujungnya.

Cendet senang sekali bertengger di ranting atau dahan yang tinggi

Pesona dari cendet jantan yang tidak kalah unik adalah pada bagian matanya memiliki sorotan mata yang tajam dengan bulatan mata menonjol seperti sedang melotot. sedangkan pada burung betina lebih terlihat lembut. Sorot matanya yang sayu dan tidak terlihat melotot.

Baca juga :  Cililin, Burung yang Memiliki Suara Berdencing Tajam dengan Speed Sangat Rapat

Burung cendet jantan memiliki bulu ekor yang berwarna hitam yang tegas dan terlihat tajam. Sementara pendet betina memiliki ekor yang warnanya cenderung kusam dan pudar. Pada pejantan ekornya lebih panjang daripada betinanya.

Tidak banyak yang berusaha menangkarkan burung cendet

Umumnya cendet jantan memiliki bentuk tubuh yang ramping dan tampak proporsional. Burung jantan juga memiliki supit udang yang tampak memanjang. Jika diraba, teksturnya terasa lebih keras dan rapat. Selain itu, ukurannya juga lebih kecil dibandingkan dengan supit udang betina yang lebih besar meskipun pendek.

Bulu pada cendet jantan memiliki warna yang mencolok dan terlihat jauh lebih cerah dibandingkan yang betina. Bulu yang tumbuh di tulang pubisnya memiliki ciri khas tidak rapi, atau tidak beraturan. Sementara pada betinanya lebih rapi dengan warna yang tidak terlalu terang.

Pada umumnya burung cendet jantan memiliki gerakan yang gesit. Dengan karakter petarung yang tangguh, burung jantan juga lebih lincah dibandingkan yang betina. Selain gerakan yang gesit dan lincah, nafsu makan pada burung pejantan juga lebih besar.

Burung ini gemar menyantap hewan lain. Mangsanya yaitu serangga, seperti belalang, jangkrik, tonggeret, dan kumbang. Kadal, kodok, dan burung lain seperti burung bondol dan perenjak juga manjadi santapannya. Kebiasaan burung cendet adalah bertengger di dahan pohon dan mendadak menyambar serangga yang terbang atau di atas tanah.

Variasi bunyinya membuat banyak yang menyukainya

Sarangnya berbentuk cawan, kuat, dan tidak begitu rapi, Sarang burung ini biasanya terbuat dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, dan bulu yang diikat dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak pada ketinggan 4—6 meter dari atas tanah.

Baca juga :  Trucukan, Gaya BerKicaunya Seperti Burung Garuda

Burung ini berkembangbiak pada bulan Mei hingga Juli. Telurnya berwarna putih, berbercak abu-abu, dan cokelat, jumlahnya 2-3 butir per periode masa bertelur. Telur-telur ini akan menetas setelah dierami selama dua minggu.

Lomba kicauan burung cendet

Pada masa pengeraman, sebagian besar waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya. Untuk mendapatkan makanan, induk jantan akan menyuapinya. Pada usia 2—3 minggu setelah menetas, biasanya anakan cendet telah mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya.

Karena keistimewaannya dalam berkicau membuat cendet banyak disukai oleh para kicau mania bahkan melombakannya. Permintaan akan burung ini pun meningkat tajam yang membuat populasinya di alam semakin sedikit. Burung cendet sudah sangat jarang ditemui lagi di habitatnya. Burung ini dapat hidup hingga umur 15 tahun. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Cendet, Burung Predator yang Pandai Tirukan Beragam Suara


Kangkung, Tanaman Sayur Panganan Sejuta Umat

 



Kangkung adalah tanaman yang banyak ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di tanah air, kangkung ada dua jenis, yakni kangkung air (Ipomoea aquatica) dan kangkung darat (Ipomoea reptans).

Menu dari sayuran ini jadi favorit orang di Indonesia dan Asia Tenggara. Kangkung juga menjadi sayuran yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia selain bayam. Jadi, wajar jika tanaman kangkung ada yang menamai dengan sayuran sejuta umat.

Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal juga dengan nama swamp cabbage, water convolvulus, dan ’water spinach’. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia, tetapi tempat asalnya tidak diketahui. Tanaman ini dapat dijumpai hampir di mana-mana, terutama di kawasan berair.

Ada dua jenis kangkung yakni kangkung air dan kangkung darat (kanan)
 

Tanaman kangkung memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Batangnya dari warna hijau sampai ungu.Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.

Baca juga : Ternyata Tidak Hanya Menyehatkan, Beberapa jenis Sayuran juga Bisa Bikin Gemuk

Bentuk daun umumnya seperti jantung hati, ujung daun runcing atau tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bentuk bunga seperti “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.

Bunga kangkung tengah bermekaran
 

Biasanya bunga akan muncul di tahap akhir tetapi kangkung akan dipanen sebelum bunganya muncul. Kangkung juga dapat dipanen hanya dalam 20 hari saja dengan sedikit perawatan atau perhatian. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi panas dan lembap dan hanya membutuhkan sedikit benih, pupuk, dan penyiraman secara teratur.

Buah kangkung berbentuk bulat-telur yang di dalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke semua arah. Dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih.

Kangkung mmapu beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam. Namun tetap memerlukan kelembapan tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai.

Biji kangkung
 

Kangkung dapat memberikan hasil yang optimum pada kondisi dataran rendah tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 – 30 oC, sedangkan di bawah 10 oC tanaman akan rusak.

Baca juga : Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat

Ada dua jenis kangkung yang enak dimakan dan populer di Indonesia, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Spesies yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat, yaitu kangkung darat atau yang dikenal dengan sebutan kangkung cabut.

Kangkung darat dapat ditanam pada lahan yang terbatas
 

Kangkung darat berdaun sempit memanjang, berujung runcing, dan berwarna hijau keputih-putihan, dan biasanya tersusun menyirip tiga. Bunganya berwarna putih. Varietas kangkung darat diantaranya Sutera dan Bangkok.

Sementara itu, jenis kangkung air berdaun panjang, licin, berbentuk mata panah sepanjang 10–15 cm, tetapi ujungnya agak tumpul dan berwarna hijau kelam. Bunganya berwarna kekuning-kuningan atau ungu. Adapun varietas kangkung air di antaranya Sukabumi dan Biru.

Ada dua jenis cara penanaman kangkung, yaitu kering dan basah. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Tanaman ini sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 4-6 minggu ditanam. Kangkung darat dipanen hanya satu kali, sedangkan kangkung air bisa dipanen beberapa kali.

Kangkung air dapat dipanen berulang kali
 

Hampir keseluruhan bagian tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Sayuran ini dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga ditumis sebagai cah. Plecing kangkung adalah menu yang terkenal dari daerah Lombok.

Baca juga : Beligo, Tanaman Unik yang Berkhasiat Obat

Sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan mineral serta unsur gizi lainnya, juga dapat berfungsi untuk menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai “obat tidur”. Seorang pakar kesehatan di Filipina bernama Herminia de Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok “Tanaman Obat Penyembuh Ajaib”. Diantaranya berkhasiat sebagai penyembuh penyakit sembelit.

Budidaya kangkung darat secara hidroponik
 

Sama seperti sayuran berdaun hijau lainnya, manfaat kangkung untuk kesehatan tubuh sangat banyak. Ada beberapa manfaat kangkung di antaranya, mengobati penyakit kuning dan masalah liver, menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan mata, melawan radikal bebas, dan mengobati anemia.

Manfaat kangkung lainnya juga baik untuk ibu hamil. Pasalnya daun kangkung yang tinggi zat besi akan mencegah ibu hamil mengalami anemia, karena ibu hamil sangat membutuhkan zat besi tambahan dalam makanannya setiap hari.

Plecing kangkung
 

Meski manfaat kangkung ada banyak, mengonsumsi berbagai variasi makanan sehat adalah pilihan yang lebih baik. Jadi, dianjurkan untuk mengkonsumsi kangkung bersama makanan bernutrisi lainnya, agar kebutuhan gizi harian tercukupi dengan baik. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Kangkung, Kandungan Nutrisinya Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh

Selasa, 27 Juni 2023

Seven Wonder Bilis Mardeh, dan Way Kambas Rebut Podium Juara Liga Puter Pelung Solo Raya Putaran 4 Klaten, Lima Jago Trisna Jakarta Kuasai Kelas Utama

 



Puluhan burung puter pelung beradu kualitas anggungannya di Gantangan Bale Munggur, Jatipuro, Trucuk – Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu 18 Juni 2023. Mereka hadir dalam rangka meramaikan gelaran Liga Puter Pelung Solo Raya Putaran Ke-4.

Antusias peserta untuk mengikuti kegiatan yang kali ini dihelat oleh Pengcab PPPPSI Klaten begitu luar biasa. Empat kelas yang dibuka yakni kelas Utama, Madya, Pemula, dan Ring PPPPSI, nyaris tidak tampak gantangan kosong.

Kelas Pemula dan Madya menjadi sesi pertama yang dilombakan. Kedua kelas masih saja menjadi daya tarik utama puter pelung mania untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Event garapan Pengcab Klaten ini benar-benar menjadi sebuah pagelaran yang bertujuan untuk menggairahkan hobi puter pelung, terutama untuk masyarakat di wilayah Solo Raya.

Trophy Liga Solo Raya berjejer rapi menunggu pemenang
 

Liga Puter Pelung Solo Raya sengaja digelar secara bergiliran dari satu Pengcab ke Pengcab lain dengan tujuan, agar masyarakat di daerah tersebut tersentuh dengan kehadiran liga. Didik Kardiyanto, Ketua Koorwil Solo mengatakan bahwa Liga Puter Pelung Solo Raya diperuntukkan buat puter pelung mania di Solo Raya.

Namun panitia tiap liga tetap membuka kesempatan bagi puter pelung mania di luar wilayah Solo untuk ikut serta memberikan dukungan dan partisipasi guna meramaikan event. Kehadiran jawara puter pelung dari luar Solo akan menambah keseruan perebutan gelar terbaik di setiap gelaran.

Para pemain bersiap menaikkan burung di gantangannya masing-masing
 

“Liga ini adalah agenda yang akan kami gelar di tiap-tiap Pengcab dengan harapan untuk mensosialisasikan dan mengajak masyarakat agar mau bersama-sama menekuni hobi puter pelung,” terang Didik di kesempatan berbeda.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan ini, hobi puter pelung tidak hanya bisa dirasakan dan ditonton oleh penghobi di satu daerah saja, sehingga pemeratan dan penyebaran hobi puter pelung bisa lebih luas. Siapapun bisa ikut meramaikan hobi ini.

Suasana penjurian Liga Puter Pelung Solo Raya Putaran 4
 

Antusias penghobi Klaten pun juga patut diacungi jempol. Serbuan puter pelung mania Klaten begitu menyenangkan. Mereka datang semata-mata ingin merasakan sensasi berlomba di event liga. Sekaligus mendengar kualitas anggung jawara puter pelung dari berbagai daerah tersebut.

Mereka mengaku tidak berambisi menang apalagi soal poin di liga ini. “Alhamdulillah hari ini Liga Puter Pelung Solo Raya Putaran 4 berlangsung lancar, aman, dan sukses. Semua berkat dukungan dari semua pihak dan juga peserta yang dengan rela mengikuti kegiatan ini,” terang Bayu Jati Ketua Bidang Lomba Pengcab Klaten.

“Formasi Pengcab Klaten full power, semua pengurus bekerjasama semaksimal mungkin mensukseskan acara ini. Alhamdulillah Pengcab Klaten diberikan kesempatan untuk menggelar Liga Puter Pelung Solo Raya Putaran 4. Kami sangat berterima kasih dengan adanya liga ini semoga hobi puter pelung bisa semakin bergairah kembali,” kata Ketua Pengcab Klaten Dwi Indrayana.

“Kami berharap masyarakat Klaten khususnya bisa bersama-sama meramaikan hobi puter pelung ini. Sehingga gelaran-gelaran kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengcab Klaten nantinya bisa juga bermanfaat bagi penghobi maupun masyarakat yang ada di sekitar kita,” harap Dwi Indrayana.

Cuaca mendung membuat nyaman para suporter yang ada di pinggir lapangan
 

Seperti dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya, juri dikumpulkan untuk diberikan wejangan guna menyamakan persepsi. Hadir juga Eko Cahyo Santoso, Ketua Kejurian Pengda Jawa Tengah. Dalam arahannya, para pengadil harus tetap pada prinsip awal yakni menekankan untuk berlaku fair play.

“Selama ini penjurian di setiap gelaran sudah memiliki reputasi bagus. Maka dari itu, saya berharap agar juri bisa mempertahankan kondisi tersebut sehingga penjurian di setiap event bisa tetap bagus,” harap Eko.

Pemain dari Bangkalan Madura (kanan) memperhatikan penampilan gaco-gaconya
 

Seperti gelaran-gelaran Liga Puter Pelung Solo Raya putaran sebelumnya, pihak panitia juga menghadirkan juri-juri dari Pengda Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Mereka yang akan memilih para jawara di semua kelas yang dihadiri oleh peserta dari Sleman, Bantul, Tuban, Jogja, Bangkalan Madura, dan Solo Raya.

Sejak gelaran Liga Puter Pelung Solo Raya 2023 putaran pertama, hawa persaingan perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan, terasa begitu memicu adrenaline para peserta untuk meninggikan kapasitas. Hanya puter pelung yang memiliki kualitas terbaik dan bermental lapangan saja yang bisa menembus urutan kejuaraan.

Pengecekan ring oleh panitia didampingi pemilik burung yang juara
 

Cuaca cerah dan sedikit mendung, mengawal kegiatan dari awal sampai akhir. Empat babak penjurian yang diberikan untuk menilai semua peserta, berjalan sesuai harapan dan keinginan. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan di masing-masing kelas lomba berhasil diumumkan.

Empat babak yang diberikan juri untuk memilih peserta yang layak untuk masuk nomiasi kejuaraan, tidak ada kendala. Untuk peraih podium di kelas Pemula didapat oleh Bilis Mardeh orbitan AG BF Bangkalan, puter pelung ternakan AG 100 yang digantang menggunakan nomor 10.

Juara di kelas Utama foto bersama panitia/Pengcab Klaten
 

Menyusul kemudian di posisi kedua ada Borneo andalan Eton BF Bantul, ring Eton 552 yang menempati nomor gantangan 20. Sedang yang berhasil merebut tempat ketiga adalah Lelang milik Mbah Heri dari Klaten ring LMS 372 pada gantangan nomor 27.

Di kelas Madya, juara pertama menjadi milik Seven Wonder andalan Eton BF Bantul, burung hasil ternakan Eton 717 pada gantangan nomor 41. Dilanjutkan kemudian Ababil besutan Bambang HW Sukoharjo ring PSG 525 pada gantangan nomor 31. Dan tempat ketiga ada Gideon amunisi milik Eko LMS Solo ring LMS 512 di gantangan 38.

Setelah menampilkan kelas Pemula dan Madya di sesi pertama dengan tidak menyisakan nomor gantangan satu pun, kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang menandingkan kelas Utama dan ring PPPPSI. “Untuk sesi ini hampir full gantangan semua,” ujar Bayu, Ketua Panitia.

Jalannya acara demikian meriahnya. Salah satu penyebabnya adalah MC nya yang gokil abis. Sepertinya belum pernah dijumpai di berbagai acara lomba puter pelung dimanapun. Tingkahnya membuat suasana lomba makin gayeng dan segar apalagi berbarengan dengan lomba mancing mania di satu lokasi yang sama.

Juara 1 ring PPPPSI diserahkan oleh Pembina PPPPSI Cabang Klaten (Seto Pramono MerDK BF)
 

Karena kegiatan Pengcab Klaten inilah adalah liga, maka ada pengecekan ring burung yang masuk nominasi juara. Juara satu sampai dengan sepuluh harus dilihat dengan seksama guna mencocokannya dengan identitas yang diterima oleh panitia.

Di kelas Utama, podium pertama hingga ke lima diborong oleh Trisna Wijaya (TW) dari Jakarta. Dimana juara pertama kembali berhasil diraih Ke’Lesap. Burung bergelang AG 800 ini mengulang sukses di putaran ketiga pada bulan lalu.

Juara 1 Madya
 

Dilanjutkan kemudian oleh Dona Doni bergelang AG 88 yang menggunakan nomor gantangan 46 di tempat kedua dan di posisi ketiga ada Dewa Dewi ring AG 333 yang digantang pada nomor 53. Sedang Sandur Madura ring AG 700 dan Bunga Desa ring Dewi 77, melengkapi dominasi gaco-gaco Trisna Wijaya di kelas Utama.

Di kelas ring PPPPSI, juara pertama berhasil diraih oleh Way Kambas andalan Ukar dari Bantul dengan ring Eton 108 pada gantangan nomor 27. Urutan kedua menjadi milik Gideon milik Eko LMS Solo, ring LMS 512 yang digantang pada nomor 13. Sedangkan tempat ketiga menjadi milik Toraja asuhan Ukar, ternakan Eton 343 yang digantang pada nomor 14.

Juara 1 Pemula diserahkan Ketua PPPPSI Cabang Klaten
 

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama peserta. Dan permintaan ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan. “Saya pribadi dan teman-teman Pengcab Klaten mengucapkan terima kasih dateng panjenengan semua atas sengkuyungannya,” ucap Indra.

“Tidak lupa saya ucapakan terimakasih juga kepada Pak Agung Sadewa, Mas Hafid Toretto, dan Pak Budi BS62 BF atas support doorprizenya, mugi berkah kagem sedayanipun. Mohon maaf bilamana dalam penyambutan kami selaku panitia, kurang berkenan di hati panjenengan semua, matur nuwun. Salam sehat dan bahagia dari Klaten Bersinar.” (Ramlee/BJ)

 





Senin, 26 Juni 2023

Alpukat, si Kuning Mentega yang Kaya Nutrisi

 




Alpukat (Persea Americana) merupakan jenis buah yang memiliki kandungan lemak tinggi, sekitar 20 kali lebih tinggi dibanding buah-buahan lain. Buah ini dikenalkan ke Indonesia oleh Belanda sekitar tahun 1920-1930. Belanda saat itu membawa alpukat ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan lemak masyarakat yang tinggal di pegunungan.

Pohon alpukat diperkirakan berasal dari Lebah Tehuacan pada negara bagian Puebla, Meksiko. Dugaan ini didasari pada penemuan fosil buah dari spesies yang sama. Alpukat merupakan flora yang telah tumbuh dan tersebar sejak jutaan tahun yang lalu.

Penemuan lubang bekas tempat tumbuhnya pohon alpukat tertua berada di Gua Coxcatlan. Peneliti memperkirakan lubang ini berasal dari 9.000 hingga 10.000 tahun silam. Menurut para ilmuwan, kondisi serupa juga ditemukan serta bukti bahwa pada periode tersebut masyarakat di sekitar telah mengkonsumsi buah alpukat selama bertahun-tahun.

Biji alpukat bisa tumbuh dan berkecambah jika jatuh atau ditanam pada tanah yang subur
 

Sebuah penelitian di Peru menemukan adanya penggunaan buah alpukat, letaknya di situs Norte Chico. Situs yang telah berusia sekitar 3200 tahun. Para peneliti juga menemukan hal yang sama di daerah Caballo Muerto dimana peneliti menemukan bukti pemanfaatan alpukat sekitar 3800 hingga 4500 tahun yang lalu.

Baca juga : Buah Kecapi, Buah Langka yang Punya Khasiat Alami

Pohon alpukat memiliki sejarah budidaya yang panjang di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sejak tahun 5.000 SM (Sebelum Masehi). Dugaan tersebut diperkuat dengan penemuan botol air berbentuk buah alpukat yang diperkirakan berasal dari tahun 900 M.

Budidaya alpukat
 

Arkeolog menemukan botol air ini di sebuah kota sebelum dihuni oleh bangsa Inca, bernama kota Chan Chan. Selain kedua bukti fisik yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga bukti tertulis tertua mengenai pohon alpukat terdapat di benua Eropa.

Pada buku karya Martin Fernandez de Enciso yang terbit pada tahun 1519 berjudul Suma De Geographia Que Trata De Todas Las Partidas Y Provincias Del Mundo. Akan tetapi, deskripsi mengenai pohon alpukat yang lebih jelas terdapat pada karya tulis milik Gonzalo Fernandez de Oviedo Y Valdes, berjudul Sumario de la natural hiistoria de las Indias yang terbit pada tahun 1526.

Nama buah alpukat atau avocado berasal dari kata dalam bahasa Spanyol, yaitu ‘aguacate’. Kata dalam bahasa Inggris modern yang digunakan saat ini berasal dari penyebutan “avogato pear” sejak tahun 1697 yang disalahgunakan menjadi “alligator pear”. Di Indonesia penyebutan alpukat bermacam-macam, ada yang menyebutnya apokat, alpuket, apukat, dan lain-lain. Namun pada dasarnya mengacu pada buah yang sama dan semua penyebutannya tetap dimengerti.

Pohon alpukat dikenal sebagai tanaman dengan biji berkeping dua atau dikotil dan sistem perakarannya adalah akar tunggang. Pada bagian akar, alpukat memiliki panjang bisa mencapai 5 sampai 10 meter atau lebih. Keanekaragaman panjang akar tersebut juga bergantung dari varietas tanaman alpukat.

Pohon alpukat yang tengah berbuah lebat
 

Akar alpukat memiliki fungsi utama yakni menyerap air dan zat–zat hara yang berasal dari dalam tanah. Selain itu, akar ini juga berfungsi untuk menopang batang alpukat agar tetap berdiri kokoh. Batang pada pohon alpukat memiliki tekstur berkayu, berkambium dan berbentuk bulat. Aspek yang mencolok dari batang ini adalah warna coklatnya sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pewarna coklat. Batang alpukat memiliki percabangan yang banyak.

Baca juga : Buah Bit, si Merah yang Punya Banyak Nutrisi untuk Kesehatan

Percabangan tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya daun alpukat. Jika diperhatikan secara teliti, ranting tanaman alpukat memiliki rambut–rambut halus pada permukaannya. Daun pada tanaman ini bertipe tunggal, memiliki tangkai yang panjangnya sekitar 1,5–5 cm, bentuk daun bulat telur memanjang. Sementara itu, tekstur daun alpukat tebal menyerupai kulit dengan ujung dan bagian pangkalnya meruncing.

Alpukat mempunyai tekstur daging yang lembut
 

Pada bagian tepi daun kadang menggulung ke atas, juga memiliki tulang daun menyirip. Panjang dari daun alpukat bisa mencapat 20 cm dengan lebar 10 cm. Terlihat sedikit perbedaan antara daun muda dan daun tua yakni pada daun muda warnanya kemerahan dengan rambut–rambut halus. Sedangkan daun yang tua berwarna hijau dan permukaannya mengkilat.

Bunga pohon alpukat termasuk bunga majemuk dengan kelamin ganda yakni dalam satu bunga terdapat dua kelamin jantan dan betina, sehingga bisa melakukan penyerbukan sendiri. Bunga alpukat berbentuk menyerupai bintang, sementara penyerbukannya biasa dibantu oleh serangga, angin, hujan serta hewan lain di sekitarnya.

Buah alpukat tergolong sebagai buah buni, bentuknya bulat telur dengan panjang 5–20 cm. Buah ini berwarna hijau atau kekuningan tergantung kematangannya dan ada yang berbintik–bintik ungu pada kulitnya. Ketika daging alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya hijau kekuningan.

Sementara itu, ketebalan dagingnya juga tergantung dari varietas buah alpukat itu sendiri. Pada bagian tengah buah terdapat biji tunggal yang berukuran besar. Berat alpukat berkisar antara 200 – 400 gram. Namun pada beberapa jenis alpukat, berat buahnya dapat mencapai 600–700 gram.

Es susu alpukat yang menyegarkan
 

Biji alpukat terdapat di tengah buah dengan kulit biji berwarna putih berfungsi sebagai pembatas antara daging dan biji. Biji alpukat berbentuk bulat telur dan berdiameter 2,5–5 cm. Keping biji berwarna putih kemerahan. Berdasarkan perkembangannya biji alpukat ini termasuk kedalam tipe hypogeal yakni perkembangan kotiledon yang tetap berada dalam tanah.

Baca juga : Alkesa, Buah Langka Mirip Sawo Rasa Mirip Ubi

Bagi manusia, biji alpukat banyak diambil minyaknya untuk kosmetik atau untuk pengobatan. Tapi, bagi tumbuhan alpukat, biji berfungsi sebagai alat untuk memperbanyak diri. Biji alpukat bisa tumbuh dan berkecambah jika jatuh atau ditanam pada tanah yang subur, banyak zat hara dan tersedia air yang cukup.

Avocado oil
 

Pohon alpukat bisa tumbuh baik di dataran rendah dan akan berbuah lebih lebat jika ditanam pada ketinggian 200 – 1000 mdpl. Tumbuhan ini bisa ditanam di daerah tropis maupun subtropics dengan curah hujan yang tinggi. Sementara suhu optimal buah alpukat bisa tumbuh yakni pada 12,8 – 18,3 derajat Celcius.

Tanaman alpukat memiliki banyak variasi karena telah menjadi tanaman budidaya dan mendapatkan perlakuan agar menghasilkan buah unggulan. Para ahli juga terus membuat kultivar alpukat agar buah lebih berdaging dengan bagian kulit luar lebih tipis. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Alpukat, Memiliki Kandungan Nutrisi yang Sangat Berguna untuk Kesehatan

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...